Animasi Bergerak

Kamis, 19 September 2024

Menuju Masa Depan Ramah Lingkungan: Strategi Percepatan Adopsi Kendaraan Listrik di Indonesia

 


Kendaraan merupakan alat penunjang yang digunakan manusia untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari dari suatu tempat ke tempat yang lain. Contohnya adalah mobil, motor, bus dan sepeda. Seperti yang kita ketahui kendaraan yang sering kita jumpai di jalan raya maupun jalan umum di Indonesia mayoritas masih menggunakan kendaraan dengan mesin pembakaran dari bahan bakar fosil seperti bensin. Dampak negatif yang ditimbulkan dari kendaraan berbahan bakar fosil sangat bermacam-macam antara lain menghasilkan gas karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), hidrokarbon (HC), nitrogen oksida (NOx) yang dapat meningkatkan pemanasan global dan menyebabkan masalah kesehatan seperti polusi udara. Selain itu penggunaan bahan bakar fosil seperti bensin yang berlebihan juga dapat menyebabkan penurunan ketersediaan minyak bumi di masa depan. Hal ini juga menyebabkan kendaraan dengan bahan bakar bensin mempunyai ketergantungan yang tinggi pada minyak bumi sebagai sumber energi, sehingga rentan terhadap fluktuasi harga minyak dunia. Perlunya kesadaran untuk menjaga lingkungan terutama untuk mengurangi dampak pemanasan global. Kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat dengan cara beralih ke penggunaan kendaraan listrik.

Kendaraan listrik merupakan jenis kendaraan yang menggunakan motor penggerak listrik sebagai sumber tenaganya, bukan mesin pembakaran seperti bahan bakar fosil yang bisa menciptakan polusi udara. Kendaraan listrik biasanya menggunakan baterai untuk penyimpanan energi dan mengurangi emisi gas rumah kaca serta mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Tantangan ke depan dalam beralih ke kendaraan listrik adalah harga kendaraan listrik yang masih cukup tinggi terutama pada komponen baterainya. Sehingga banyak lapisan masyarakat di Indonesia yang masih enggan untuk beralih ke kendaraan listrik. Ada beberapa strategi yang bisa diimplementasikan agar peralihan dari kendaraan dengan mesin pembakaran dari bahan bakar fosil menjadi kendaraan listrik bisa cepat terlaksana antara lain:

1.        Insentif Pemerintah : Pemerintah dapat memberikan stimulus atau dorongan untuk mendorong adopsi dan penggunaan kendaraan listrik. Insentif dan fasilitas kepada produsen mobil listrik, termasuk adanya pembebasan pajak impor, pembebasan pajak penjualan, dan insentif pajak lainnya untuk merangsang produksi agar harga produksi kendaraan listrik menjadi lebih terjangkau. Dan permintaan kendaraan listrik menjadi meningkat karna harga pasar yang ada di kalangan masyarakat khususnya di Indonesia mampu di jangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

2.                    Infrastruktur pengisian : Pemerintah perlu membangun infrastruktur pengisian listrik yang memadai di seluruh Indonesia bukan hanya berada di pusat kota saja akan tetapi juga menjangkau ke seluruh pelosok desa, termasuk pengisian cepat di rest area, pusat perbelanjaan, dan tempat umum di berbagai daerah lainnya agar pemilik kendaraan listrik merasa nyaman dan aman untuk melakukan perjalanan jarak jauh.

3.           Edukasi Publik : Pemerintah dapat melakukan kampanye edukasi kepada masyarakat mengenai keuntungan seperti penghematan bahan bakar dan manfaat menggunakan kendaraan listrik, baik dari segi lingkungan yang aman terhadap kesehatan manusia karena mengurangi polusi maupun dari segi ekonomi dimana biaya operasional kendaraan listrik lebih rendah, serta memberikan informasi mengenai cara perawatan dan penggunaan yang benar.

4.       Promosi dan Pelatihan Pengemudi Perempuan : Pemerintah bisa melibatkan para Perempuan dalan kampanye promosi kendaraan listrik. Perempuan di kalangan anak muda seperti artis atau sosok yang menginspirasi juga bisa dilibatkan menjadi role model yang menginspirasi perempuan lain untuk beralih menggunakan kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Selain itu pemerintah juga bisa memberikan program pelatihan khusus kepada perempuan untuk mengemudikan kendaraan listrik agar menjadi lebih percaya diri dan nyaman dalam menggunakannya.

5.            Kolaborasi dengan Industri : Pemerintah juga bisa mendorong kolaborasi antara pihak pemerintah, produsen mobil listrik, dan perusahaan energi untuk membangun infrastruktur yang kokoh dan berkelanjutan bagi pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pada kolaborasi ini semua pihak bekerja bersama untuk meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keberlanjutan kendaraan listrik, serta memperluas pasar dan penerimaan di kalangan Masyarakat terhadap teknologi ini.

6.                 Penelitian dan Inovasi : Pemerintah dapat mendukung penelitian tentang kendaraan listrik seperti desain, efisiensi energi, keberlanjutan lingkungan dan aspek lainnya. Sedangkan inovasi di bidang teknologi kendaraan listrik, termasuk pengembangan baterai yang lebih efisien dan ramah lingkungan, penggunaan material yang labih ringan, meningkatkan performa, serta pengembangan teknologi pengisian yang lebih cepat dan praktis.

Dengan strategi-strategi implementasi diatas, diharapkan masyarakat di Indonesia bisa lebih mengenal tentang kendaraan listrik dan lebih tertarik untuk beralih ke kendaraan listrik terutama di kalangan perempuan. Sehingga ekosistem kendaraan listrik di Indonesia dapat berkembang lebih pesat dan membawa manfaat yang besar baik bagi lingkungan, bagi ekonomi dan seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.